SEMARANG – Potongan tubuh dan tulang yang ditemukan di RW 02 RT 04 Kampung Trimulyo, Kecamatan Genuk, Semarang, Jawa Tengah, diduga berjenis kelamin perempuan.
Dokter Spesialis Forensik dan Medicolegal RSUP Kariadi Semarang, Gatot Suharto, mengatakan, dari hasil autopsi sementara potongan tubuh dan tulang itu berasal dari perempuan dewasa dan anak-anak.
"Diperkirakan dewasa perempuan dan anak-anak usia perkiraan 14 tahun putri juga," kata Gatot saat dihubungi melalui telefon, Senin (22/9/2014).
Korban diperkirakan meninggal sekira dua minggu lalu. Selain itu, bagian tubuh dan tulang berasal dari korban pembunuhan yang dipotong dengan senjata tajam. "Diduga dipotong menggunakan benda tajam. Dugaannya pembunuhan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng, Kombes Pol Rini Muliawati, mengimbau masyarakat untuk melapor ke polisi apabila ada anggota keluarga yang hilang. Nantinya akan dilakukan pemeriksaan deoxyribo nucleic acid (DNA).
“Jika ada yang merasa kehilangan bisa lapor ke rumah sakit atau ke polsek. Nanti dilakukan pemeriksaan seperti DNA,” ungkapnya.
Pihaknya hingga kini masih menunggu hasil pencarian lebih lanjut potongan-potongan tubuh lainnya sebelum melakukan rekonstruksi dan tes DNA. “Masih menunggu hasil pencarian. Kalau dinyatakan sudah selesai, baru kita periksa,” ujarnya. (RIS)
Dokter Spesialis Forensik dan Medicolegal RSUP Kariadi Semarang, Gatot Suharto, mengatakan, dari hasil autopsi sementara potongan tubuh dan tulang itu berasal dari perempuan dewasa dan anak-anak.
"Diperkirakan dewasa perempuan dan anak-anak usia perkiraan 14 tahun putri juga," kata Gatot saat dihubungi melalui telefon, Senin (22/9/2014).
Korban diperkirakan meninggal sekira dua minggu lalu. Selain itu, bagian tubuh dan tulang berasal dari korban pembunuhan yang dipotong dengan senjata tajam. "Diduga dipotong menggunakan benda tajam. Dugaannya pembunuhan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng, Kombes Pol Rini Muliawati, mengimbau masyarakat untuk melapor ke polisi apabila ada anggota keluarga yang hilang. Nantinya akan dilakukan pemeriksaan deoxyribo nucleic acid (DNA).
“Jika ada yang merasa kehilangan bisa lapor ke rumah sakit atau ke polsek. Nanti dilakukan pemeriksaan seperti DNA,” ungkapnya.
Pihaknya hingga kini masih menunggu hasil pencarian lebih lanjut potongan-potongan tubuh lainnya sebelum melakukan rekonstruksi dan tes DNA. “Masih menunggu hasil pencarian. Kalau dinyatakan sudah selesai, baru kita periksa,” ujarnya. (RIS)
